Penilaian Konsumsi Pangan
Penilaian konsumsi pangan merupakan salah satu metode tidak langsung yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Secara umum survei konsumsi pangan dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi pangan tersebut. Sedangkan secara khusus, dimaksudkan untuk menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, menentukan status gizi keluarga maupun individu, sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan gizi. Berdasarkan jenis data yang diperoleh dapat dihasilkan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif akan diketahui jumlah pangan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Metode pengumpulan data yang dapat digunakan adalah metode recall 24 jam, food records, dan weighing method. Secara kualitatif akan diketahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan, menggali informasi tentang kebiasaan makan serta cara memperoleh bahan makanan. Metode pengumpulan data yang dapat digunakan adalah food frequency questioner dan dietary history.
Metode recall 24 jam
Metode ini digunakan untuk pengukuran konsumsi makanan untuk individu. Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini responden, ibu atau pengasuh (bila anak masih kecil) disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu (kemarin). Hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa dengan recall 24 jam data yang diperoleh cenderung lebih bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat rumah tangga (sendok, gelas piring, dan lain-lain) atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan sehari-hari.
Food Records
Dengan metode ini responden mencatat semua pangan dan minuman yang dikonsumsi selama seminggu. Pencatatan dilakukan oleh responden dengan menggunakan ukuran rumah tangga (URT/estimated food records) atau menimbang langsung berat pangan yang dimakan (weighed food records).
Weighing Method
Metode penimbangan mengukur secara langsung berat setiap jenis pangan yang dikonsumsi oleh seseorang pada hari wawancara.
Food Frequency
Questioner Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh informasi tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun.
Dietary History
Metode ini dikenal sebagai metode riwayat pangan. Tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan pola inti pangan sehari-hari pada jangka waktu lama serta untuk melihat kaitan antara intake pangan dan kejadian penyakit tertentu. Metode ini meliputi tiga komponen dasar, yaitu wawancara mendalam pola makan sehari-hari (termasuk recall 24 jam), checklist frekuensi pangan, dan pencatatan pangan dua-tiga hari yang dimaksudkan sebagai teknik cross-checking (pemeriksaan silang).
Sumber:
Baliwati, Yayuk Farida, Ali Khomsan, dan C Meti Dwiriani. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi . Jakarta: Penebar Swadaya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Penilaian Konsumsi Pangan"