Pada dasarnya setiap makanan yang masuk ke dalam perut adalah sesuatu yang berguna bagi kesehatan tubuh kita. Artinya makanan tidak saja dipakai sebagai sumber kenyang, tetapi juga bermanfaat sebagai "obat". Seiring dengan adanya gerakan kembali ke alam atau back to nature, akhir-akhir ini mulai dilakukan penelitian-penelitian yang bertujuan untuk mengungkap senyawa-senyawa berkhasiat yang terdapat dalam makanan.
Makanan dipilih tidak hanya karena harga dan cita rasa, tetapi juga karena kandungan gizi di dalamnya. Makanan yang dipilih karena memiliki efek yang baik bagi kesehatan atau kebugaran tubuh ini dikenal dengan nama makanan fungsional. Makanan fungsional ini bermanfaat bagi penyembuhan dan pencegahan suatu penyakit, dengan cara meningkatkan daya tahan, memulihkan dan mengembalikan kondisi fit, mencegah penyakit degeneratif, dan memperlambat proses penuaan.
Umumnya makanan fungsional didapatkan pada tumbuh-tumbuhan, seperti umbi-umbian, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, serta rempah-rempah. Beberapa makanan fungsional yang didapat pada hewan, diantaranya adalah cakar ayam, lemak ikan laut, serta telur dan daging ayam kampung.
Makanan fungsional ini tidak berarti dapat menggantikan peranan obat yang dipakai pada pengobatan medis konvensional. Makanan fungsional ini lebih berperan sebagai "obat" pelengkap yang mendukung proses kesembuhan penyakit tertentu pasien yang sedang dalam proses pengobatan. Jadi pengkonsumsian makanan fungsional ini bukan karena untuk mendapatkan rasa kenyang atau karena cita rasa yang memenuhi selera, tapi karena khasiat yang berefek positif pada kesehatan dan kebugaran tubuh.
0 Response to "Makanan Fungsional"